Friday, July 27, 2012
Contoh Latar Belakang
A. LATAR
BELAKANG
Untuk mendukung kemampuan dan profesionalisme mahasiswa yang
memiliki potensi yang sangat tinggi, Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) lahir sebagai bagian dari salah satu
kewajiban dan tanggung jawab Mahasiswa dalam melaksankan visi dan misi sosial
kemasyarakatan dan mewujudkan praktik Tri Darma Perguruan Tinggi
(pengabdian kepada masyarakat) dalam
membangun kesadaran peserta KKP dan masyarakat untuk
berfikir kritis dan tanggap terhadap
masalah yang ada di dalam suatu wilayah atau desa, sekaligus dalam sekup lingkungan yang lebih luas
yakni bangsa dan negara, dimana secara langsung Mahasiswa bersosialisasi dengan
masyarakat sekaligus keikutsertaan Mahasiswa dalam mengembangkan potensi sumber
daya mansuia (SDM) serta memanfaatkan sumber daya alam (SDA) yang ada ditengah
masyarakat dengan melibatkan masyarakat dalam mengolah dan mengembangkan
sumber daya tersebut demi kemajuan masyarakat secara universal serta sebagai
upaya untuk menimbulkan kesadaran
masyarakat dalam menganalisi dan kemudian mencari solusi dari masalah yang ada dalam masyarakat
tersebut.
Friday, June 1, 2012
Tujuan Evaluasi
Sesuai
dengan fungsi evaluasi yang telah
dikemukan, evaluasi mempunyai tujuan seperti berikut ini.
·
Dalam fungsi evaluasi
sebagai alat seleksi terkandung di dalamnya tujuan evaluasi, yaitu
untuk mendapatkan calon siswa pilihan yang cocok dengan suatu jurusan dan
jenjang pendidikan tertentu. Hal ini dimaksudkan agar siswa yang menempuh
program pendidikan tersebut berjalan lancer.
·
Dalam fungsi evaluasi
sebagai alat pengukur keberhasilan dan diagnostic mengetahui seberapa jauh
hasil yang telah dicapai dalam proses pendidikan yang telah dilaksanakan.
Apakah hasil yang dicapai sudah sesuai dengan diharapkan atau belum. Kalau
belum perlu dicari faktor penyebab yang menghambat tercapainya tujuan tersebut. selanjutnya dapat
dicari jalan untuk mengatasinya.
·
Dalam fungsi evaluasi
sebagai alat penempatan (replacement), evaluasi bertujuan untuk
menentukan pendidikan lanjutan siswa agar sesuai dengan minat, bakat, dan
kemampuannya. Hal ini dimaksudkan agar pendidikan yang ditempuhnya berjalan
lancer.
·
Evaluasi dalam rangka
kegiatan belajar mengajar yang dikenal dengan istilah tes awal, evaluasi bertujuan untuk mengetahui taraf kesiapan siswa dalam memahami bahan
pelajaran yang akan dipelajari. Dengan tes awal ini dapat diketahui apakah
siswa telah menguasai konsep-konsep prasyarat untuk dapat memahami konsep-konsep
baru yang akan dipelajarinya.
·
Dalam rangka promosi, evaluasi
bertujuan untuk mendapatkan bahan
imformasi dalam menentukan siswa untuk naik kelas atau mengulang pada tingkat
kelas yang sama.
Secara
intuitif, seorang guru dalam mengajar telah berusaha untuk memilih metode
mengajar yang paling tepat sesuai dengan kondisi siswa, lingkungan, ataupun
sifat materi yang disajikan. Begitupula dengan tujuan yang telah dirumuskan. Namun adakalanya setelah dievaluasi ternyata hasil belajar siswa
tidak sesuai dengan yang diharapkan. Di sini evaluasi bertujuan untuk
mengetahui taraf efisiensi metode yang digunakan.
Baca Juga.
Pengertian Evaluasi
Tujuan Evaluasi
Baca Juga.
Pengertian Evaluasi
Tujuan Evaluasi
Sunday, May 27, 2012
Fungsi Evaluasi
Evaluasi dalam pendidikan
berfungsi selektif untuk menentukan input (calon siswa), sebagai alat
penempatan untuk mengelompokkan siswa sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
Secara terinci fungsi evaluasi
sebagai berikut.
1.
Sebagai alat seleksi
Evaluasi dapat digunakan
untuk melakukan penyaringan (seleksi) dalam penerimaan siswa baru dari suatu
sekolah. Dengan evaluasi dapat
ditentukan sejumlah siswa tertentu yang memenuhi syarat dari sejumlah siswa
pendaftar sebagai calon siswa yang akan diterima. Penempatan jumlah siswa yang
terbaik ini tidak hanya berkisar dalam seleksi penerimaan siswa baru, tetapi
sering pula diterapkan dalam penentuan siswa yang lebih berhak untuk
mendapatkan kesempatan tertentu. Misalnya dalam penetapan calon penerimaan
beasiswa, pelajar teladan, kenaikan kelas, kelulusan suatu program, dan
penerimaan penghargaan lainnya.
Saturday, May 26, 2012
Pengertian Evaluasi
Istilah
evaluasi berasal dari kata dalam bahasa Inggris, yaitu “evaluation”.
Norman E.. Gronlud (1976: 3) menyatakan bahwa “Evaluation includes a number
of techniques that are indispensable that to the teacher …..However, evaluation
is not merely a collection of techniques-evaluation is a process – it is a
continuous process which underlies all good teaching and learning.”
Evaluasi mencakup sejumlah teknik yang tidak bisa diabaikan oleh seorang guru.
Evaluasi bukanlah sekumpulan teknik semata-mata, tetapi evaluasi merupakan
suatu proses yang berkelanjutan yang mendasari seluruh kegiatan belajar
mengajar yang baik. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi
merupakan suatu proses yang sistematik dan sinambung, untuk mengetahui sampai
sejauh mana efisiensi kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan dan
efektivitas pencapaian tujuan intruksional yang telah ditetapkan.
Evaluasi
merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam meningkatkan kualitas, kinerja,
atau produktivitas suatu lembaga dalam melaksanakan programnya. Evaluasi adalah
proses penentuan sejauh mana tujuan pendidikan telah tercapai (Tyler, 1950).
Strak& Thomas (1994) menyatakan bahwa evaluasi yang hanya melihat
kesesuaian antara unjuk kerja dan tujuan telah dikritik karena menyempitkan
fokus dalam banyak situasi pendidikan. Masih banyak lagi definisi tentang
evaluasi, namun semuanya selalu memuat masalah imformasi dan kebijakan, yaitu
imformasi tentang pelaksanaan dan keberhasilan suatu program yang selanjutnya
digunakan untuk menentukan kebijakan berikutnya.
Makalah Pembelajaran Metode Demonstrasi
1.
Pengertian
metode demonstrasi
`Dalam proses belajar mengajar di sekolah khususnya dan
lembaga-lembaga pendidikan umumnya terdapat banyak sekali metode yang
dapat digunakan dalam pembelajaran baik pelajaran matematika maupun
pelajaran lainnya, sehinggatujuan pembelajaran yang ditetapkan dapat tercapai.
Demonstrasi merupakan metode yang
sangat efektif, sebab membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri
berdasarkan fakta atau data yang benar. Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran
dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses,
situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan.
Sebagai metode penyajian,
demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun
dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar memerhatikan, akan tetapi
demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Dalam strategi
pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi
pembelajaran ekspositori dan inkuiri. Metode demonstrasi sejenis dengan metode
ceramah dan metode ekspositori. Kegiatan belajar mengajar berpusat pada guru
atau guru mendominasi kegiatan belajar mengajar. Tetapi pada metode demonstrasi
aktivitas siswa lebih banyak lagi dilibatkan. Dengan demikian, dominasi guru
lebih berkurang lagi.
Friday, May 18, 2012
Pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT)
A. PENGERTIAN TEAMS
GAMES TOURNAMENTS
Teams Games Turnament (TGT) merupakan jenis pembelajaran yang berkaitan dengan
STAD (Student-Teamss-Achivement-Division)
dimana dalam pembelajaran ini siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang
beranggotakan 4-5 orang yang mempunyai kemampuan dan latar belakang yang
berbeda untuk mencapai ketuntasan belajar. Dalam Teams Games Turnament (TGT) siswa memainkan permainan dengan
anggota teams lain untuk memperoleh
tambahan poin pada skor teams mereka. Permainan disusun dari
pernyataan-pernyataan yang relevan dengan pelajaran yang dirancang untuk mengetes pengetahuan yang diperoleh siswa
dari penyampaian pelajaran di kelas dan kegiatan-kegiatan kelompok. Permainan
itu dimainkan pada meja-meja turnamen. Setiap meja turnamen dapat diisi oleh
wakil-wakil kelompok yang berbeda namun yang
memiliki kemampuan yang setara.
Pembelajaran Model Jigsaw
MAKALAH
TIM AHLI (JIGSAW)
a.
Gambaran
Umum Jigsaw
Jigsaw
telah dikembangkan dan diuji oleh Elliot Aroson dan teman dari universitas
texas, dan diadopsi oleh slavin dan teman-teman di Universitas John Hopkins.
b.
Langkah-Langkah
Pembelajaran Jigsaw
1.
Siswa dibagi atas
beberapa kelompok
2.
Materi pelajaran diberikan
kepada siswa dalam bentuk teks yang telah dibagi-bagi menjadi sub bab.
3.
Setiap anggota kelompok
membaca subbab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya.
4.
Anggota dari kelompok
yang lain yang telah mempelajari sub bab
yang sama bertemu dalam kelompok ahli untuk mendiskusikannya.
5.
Setiap anggota kelompok
ahli setelah kembali kekelompoknya
bertugas menjelaskan kepada teman-temannya.
6.
Pada pertemuan dan
diskusi kelompok asal, siswa-siswa dikenai tagihan berupa kuis individu.
HISTORIOGRAFI HUKUM ISLAM LEGISLASI PADA MASA RASUL DAN MAZHAB FIQIH
HISTORIOGRAFI
HUKUM ISLAM
LEGISLASI
PADA MASA RASUL DAN MAZHAB FIQIH
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kelahiran
Ushul fikih tidak terlepas dari sejarah kelahirannya. Ilmu ini tidak berdiri
sendiri melainkan melalui proses panjang hingga terbentuklah ushul fikih.
Kajian historis mengenai bidang ini perlu dipelajari mengingat betapa
pentingnya ilmu fikih. Oleh karenanya, melalui makalah sederhana ini, penulis
mencoba menguraikan histografi ushul fikih dan fase-fase perkembangannya hingga
mencapain kematangan sebagai suatu disiplin ilmu islam.
B.
Rumusan Masalah
Beberapa
rumusan masalah yang hendak dikaji oleh dalam makalah ini adalah sebagai
berikut.
1.
Bagaimana
sejarah lahirnya ilmu ushul fikih?
2.
Bagaimana
fase-fase pekembangan ushul fikih?
C.
Tujuan
Adapun
tujuan dari disusunnya makalah ini adalah.
1.
Menjelaskan
sejarah lahirnya ilmu ushul fikih
2.
Menjelaskan
fase-fase perkembangan ushul fikih
Sunday, February 19, 2012
Judi dalam perpektif Islam
Kata-kata judi sudah tidak asing lagi kita dengar ditelinga kita. Kita sering mendengar kata judi ini entah secara langsung maupun dari media perantara, terlebih lagi kita sebagai pelajar yang sedang menimba ilmu pengetahuan agama pasti sudah mempelajari atau membaca dalil yang berkaitan dengan masalah judi tersebut. Dalam Ensiklopedia Indonesia, judi diartikan sebagai suatu kegiatan pertaruhan untuk memperoleh keuntungan dari hasil suatu pertandingan, permainan atau kejadian yang hasilnya tidak dapat diduga sebelumnya. Judi juga dapat diartikan sebagai pertaruhan dengan sengaja, yaitu mempertaruhkan satu nilai atau sesuatu yang dianggap bernilai, dengan menyadari adanya risiko dan harapan-harapan tertentu pada peristiwa-peristiwa permainan, pertandingan, perlombaan dan kejadian-kejadian yang tidak / belum pasti hasilnya
Baca Selengkapnya Disini
Baca Selengkapnya Disini
Saturday, February 18, 2012
Pengaruh Teman Bergaul yang Baik
Teman bergaul dan lingkungan yang Islami, sungguh sangat mendukung seseorang menjadi lebih baik dan bisa terus istiqomah. Sebelumnya bisa jadi malas-malasan. Namun karena melihat temannya tidak sering tidur pagi, ia pun rajin. Sebelumnya menyentuh al Qur’an pun tidak. Namun karena melihat temannya begitu rajin tilawah Al Qur’an, ia pun tertular rajinnya.
Friday, February 17, 2012
TOKOH DAN ALIRAN LINGUISTIK
Pandangan sausure tentang bahasa dapat kita ketahui dari buku caurs de lenguititique generale yang diterbitkan ada tahun 1915, sesudah saussure meninggal dunia buku itu diterbitkan oleh carls bally dan albert secheyhay berdasarkan catatan kuliah murid-murid saussure selama dia mengajar linguistik di universitas jenewa (1906-1911). Pandanganya ternyata banyak berpengaruh dikemudian hari. Saussure sering dianggap ssebagai pelopor lingistik modern.
Download Makalah Selengkapnya Disini
Download Makalah Selengkapnya Disini
Filsfafat Manusia
Filsafat / filosofi berasal dari kata yunani yaitu philos (suka) dan shopia (kebijaksanaan) yang diturunkan dari kata kerja filosoftein, yang berarti mencintai kebijaksanaan.
Filsafat adalah pandangan tentang dunia alam yang dinyatakan secara teori. Filsafat adalah suatu ilmu atau metode berfikir untuk memecahkan gejala-gejala alam dan masyarakat namun filsafat bukanlah suatu dogma atau kepercayaan yang membuta filsafat mempersoalkan soal-soal: etika/moral, estetika / seni soual dan politik, epistimologi / tentang asal pengetahuan, ontology / tentang manusia dll.
Filsafat itu penting dengan berfilsafat kita akan mempunyai pedoman untuk bersifat dan bertindak secara sadar dalam menghadap gejala-gejala yang timbul dalam alam dan masyrakat, sehingga tidak mudah terjebak dalam timbul tenggelamnya gejala-gejala yang terjadi. Cara belajar filsafat adalah menangkap pengertinya secara ilmu lalu memadukan ajaran dan pengertiannya dalam praktek diambil dan disimpulkan kembali secara ilmu.
Download Makalah Selengkapnya Disini
Filsafat adalah pandangan tentang dunia alam yang dinyatakan secara teori. Filsafat adalah suatu ilmu atau metode berfikir untuk memecahkan gejala-gejala alam dan masyarakat namun filsafat bukanlah suatu dogma atau kepercayaan yang membuta filsafat mempersoalkan soal-soal: etika/moral, estetika / seni soual dan politik, epistimologi / tentang asal pengetahuan, ontology / tentang manusia dll.
Filsafat itu penting dengan berfilsafat kita akan mempunyai pedoman untuk bersifat dan bertindak secara sadar dalam menghadap gejala-gejala yang timbul dalam alam dan masyrakat, sehingga tidak mudah terjebak dalam timbul tenggelamnya gejala-gejala yang terjadi. Cara belajar filsafat adalah menangkap pengertinya secara ilmu lalu memadukan ajaran dan pengertiannya dalam praktek diambil dan disimpulkan kembali secara ilmu.
Download Makalah Selengkapnya Disini
Contoh Proposal Matematika
PENGARUH KEMAMPUAN BERINTERAKSI SISWA DALAM BELAJAR KELOMPOK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI KARANG BARU MATARAM TAHUN PELAJARAN 2007/2008
A. LATAR BELAKANG
Kualitas pendidikan suatu bangsa sejumlah mana output ( kelulusan ) dari pendidikan itu mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dalam ke hidupan masyarakat,berbangsa dan bernegara. Usaha untuk menciptakan kualitas output pendidikan ,tidak terlepas dari bagaimana proses pelaksanaan pendidikan itu dilaksanakan. Proses belajar mengajar sebagai wujud pelaksanaan pendidikan dikatakan berhasil apabila guru sebagai salah satu sumber pengetahuan mampu memberikan atau menerapkan ilmunya dengan metode yang sesuai, sehingga dapat diterima dengan baik oleh siswa sebagai subyek didik.
Siswa sebagai subyek didik merupakan pusat perhatian dalam menilai keberhasilan proses belajar mengajar. Untuk itulah berbagai upaya dilaksanakan guru untuk membangkitkan motivasi dan minat siswa. Siswa harus dibekali kemampuan, pengetahuan dan keterampilan sedemikian,sehingga siswa mampu meghadapi tantangan dan hambatan yang dihadapinya.
Siswa Sekolah Dasar ( SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada umumnya masih dalam masa kanak- kanak, dimana pada masa ini di sebut pula masa perkembangan yang harus di lewati anak dengan berbagai kesulitan, hambatan dengan adanya ciri-ciri dorongan untuk keluar rumah dan memasuki kelompok sebaya, keadaan fisik yang memungkinkan anak memasuki dunia permainan dan memiliki dorongan mental untuk memasuki dunia konsep, logika, symbol dan sebagainya.
Menurut Hamalik (2003: 40), dikemukakan bahwa adanya kondisi kondisi yang mempermudah siswa belajar diantaranya adalah belajar akan lebik efektif bila siswa tahu dirinya dikenal, diakui keberadaannya, diterima oleh kelompok dan kehadirannya cukup mempunyai “arti” dalam proses pembelajaran di kelas.
Secara umum kehidupan sosial yang sangat berarti pada kehidupan kelompok siswa adalah pengaruh dengan kelompoknya, hal ini tidak berarti bahwa lingkungan sosial yang lain dapat diabaikan begitu saja, karena kelompok siswa juga selalu berada dalam masyarakat yang luas dan kompleks, sehingga dalam penelitian ini difokuskan dalam pengaruh kemampuan berinteraksi siswa dalam belajar kelompok
A. LATAR BELAKANG
Kualitas pendidikan suatu bangsa sejumlah mana output ( kelulusan ) dari pendidikan itu mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dalam ke hidupan masyarakat,berbangsa dan bernegara. Usaha untuk menciptakan kualitas output pendidikan ,tidak terlepas dari bagaimana proses pelaksanaan pendidikan itu dilaksanakan. Proses belajar mengajar sebagai wujud pelaksanaan pendidikan dikatakan berhasil apabila guru sebagai salah satu sumber pengetahuan mampu memberikan atau menerapkan ilmunya dengan metode yang sesuai, sehingga dapat diterima dengan baik oleh siswa sebagai subyek didik.
Siswa sebagai subyek didik merupakan pusat perhatian dalam menilai keberhasilan proses belajar mengajar. Untuk itulah berbagai upaya dilaksanakan guru untuk membangkitkan motivasi dan minat siswa. Siswa harus dibekali kemampuan, pengetahuan dan keterampilan sedemikian,sehingga siswa mampu meghadapi tantangan dan hambatan yang dihadapinya.
Siswa Sekolah Dasar ( SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada umumnya masih dalam masa kanak- kanak, dimana pada masa ini di sebut pula masa perkembangan yang harus di lewati anak dengan berbagai kesulitan, hambatan dengan adanya ciri-ciri dorongan untuk keluar rumah dan memasuki kelompok sebaya, keadaan fisik yang memungkinkan anak memasuki dunia permainan dan memiliki dorongan mental untuk memasuki dunia konsep, logika, symbol dan sebagainya.
Menurut Hamalik (2003: 40), dikemukakan bahwa adanya kondisi kondisi yang mempermudah siswa belajar diantaranya adalah belajar akan lebik efektif bila siswa tahu dirinya dikenal, diakui keberadaannya, diterima oleh kelompok dan kehadirannya cukup mempunyai “arti” dalam proses pembelajaran di kelas.
Secara umum kehidupan sosial yang sangat berarti pada kehidupan kelompok siswa adalah pengaruh dengan kelompoknya, hal ini tidak berarti bahwa lingkungan sosial yang lain dapat diabaikan begitu saja, karena kelompok siswa juga selalu berada dalam masyarakat yang luas dan kompleks, sehingga dalam penelitian ini difokuskan dalam pengaruh kemampuan berinteraksi siswa dalam belajar kelompok
Saturday, January 28, 2012
Peranan Guru Dalam Pengembangan Kurikulum
Kurikulum memegang kedudukan kunci dalam pendidikan, sebab berkaitan dengan arah, isi dan proses pendidikan yang pada akhirnya menentukan macam dan kualifikasi lulusan suatu lembaga pendidikan. Dalam suatu lembaga pendidikan, salah satu tokoh yang memiliki peranan yang begitu penting dalam pengembangan kurikulum adalah guru. Guru merupakan ujung tombak keberhasilan pendidikan yang terlibat langsung dalam mengembangkan, memantau, dan melaksanakan kurikulum sehingga pembelajaran dapat berjalan lancar dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Meskipun ilmu pengetahuan mengalami perkembangan yang cukup pesat, tidak berarti menyurutkan peranan guru. Bahkan, hasil – hasil teknologi tersebut akan menambah beban tugas dan tanggung jawab guru. Oleh karenanya, guru sebagai pelaku utama pendidikan diwajibkan memenuhi kewajibannya sebagai pendidik professional, dan – tentu saja – sebagai pengembang kurikulum.
Download makalahnya Disini
Meskipun ilmu pengetahuan mengalami perkembangan yang cukup pesat, tidak berarti menyurutkan peranan guru. Bahkan, hasil – hasil teknologi tersebut akan menambah beban tugas dan tanggung jawab guru. Oleh karenanya, guru sebagai pelaku utama pendidikan diwajibkan memenuhi kewajibannya sebagai pendidik professional, dan – tentu saja – sebagai pengembang kurikulum.
Download makalahnya Disini
Sejarah Yayasan Al-Raisiyah
Yayasan Ponpes Al Raisiyah Sekarbela merupakan salah satu yayasan yang bergerak dibidang pendidikan yang berdiri tahun 1987 dengan akta notaris Nomor 295 / tahun 1987 dengan memiliki 3 lembaga formal antara lain Madrasah Tsanawiyah Al Raisiyah dengan siswa 359 orang, Madrasah Aliyah Al Raisiyah dengan jumlah siswa sebanyak 115 orang dan TK Islam Al Raisiyah dengan jumlah anak asuh sebanyak 45 orang, sedangkan santri yang ditampung atau yang mondok sebanyak 112 orang dengan kondisi pemondokan/asrama yang kurang memadai hanya berupa gubuk dan bedek bambu, Kami pengurus hanya mampu menampung para santri (laki laki ) saja terutama yang berasal dan luar Kota Mataram seperti Sekotong Lobar, Lombok Tengah dan lombok Utara, sedangkan santri yang masih dapat terjangkau dengan berjalan kaki maupun dengan sepeda tidak ditampung/tidak mondok termasuk santriwati (sisi perempuan ).
Sementara itu aktifitas santri diluar jam belajar formal sangat padat terutama pengajian umum dan tahassus, maka bersama ini kami Pengurus Yayasan Pondok Pesantren Al Raisiyah Sekarbela jauh sebelum berdirinya Yayasan ini kegiatan pendidikan/pengajian telah berlangsung dengan pola tradisional (sorogan) yang dipimpin oleh TGH Muhammad Rais Alm yang sebahagian besar membahas kitab kuning terutama ilmu Nahwu. TGH Muhammad Rais Alm dilahirkan di Sekarbela pada tahun 1855 masehi bertepatan dengan tahun 1275 Hijriah dan beliau wafat pada 8 Januari tahun 1967/8 Syawal 1387 Hijriah yaitu pada usia 112 tahun Pada usia 42 tahun beliau sudah berangkat ke tanah suci Makkah Al Mukarramah dan menetap untuk mengaji di Makkah selama 7 Tahun, Sekembali dari Makkah banyak masyarakat yang datang kepada beliau untuk mengaji yang sejak awal beliau memang dikenal sebagai Ulama yang lebih fokus pada ilmu Nuhat (Imu Nahwu). (Download profil selengkapnya Disini).
Sementara itu aktifitas santri diluar jam belajar formal sangat padat terutama pengajian umum dan tahassus, maka bersama ini kami Pengurus Yayasan Pondok Pesantren Al Raisiyah Sekarbela jauh sebelum berdirinya Yayasan ini kegiatan pendidikan/pengajian telah berlangsung dengan pola tradisional (sorogan) yang dipimpin oleh TGH Muhammad Rais Alm yang sebahagian besar membahas kitab kuning terutama ilmu Nahwu. TGH Muhammad Rais Alm dilahirkan di Sekarbela pada tahun 1855 masehi bertepatan dengan tahun 1275 Hijriah dan beliau wafat pada 8 Januari tahun 1967/8 Syawal 1387 Hijriah yaitu pada usia 112 tahun Pada usia 42 tahun beliau sudah berangkat ke tanah suci Makkah Al Mukarramah dan menetap untuk mengaji di Makkah selama 7 Tahun, Sekembali dari Makkah banyak masyarakat yang datang kepada beliau untuk mengaji yang sejak awal beliau memang dikenal sebagai Ulama yang lebih fokus pada ilmu Nuhat (Imu Nahwu). (Download profil selengkapnya Disini).
Sejarah IKRAMS (Ikatan Remaja Muslim Sekarbela)
Banyak yang mengatakan IKRAMS adalah komunitas kecil yang tujuannya hanyalah mengumpulkan pemuda-pemuda Sekarbela, lalu diajak untuk mengikuti pengajian. sebenarnya sejarah IKRAMS tidak sesederhana itu. Sejarah IKRAMS berawal dari perkumpulan beberapa orang pemuda yang membicarakan atau mendiskusikan dampak yang akan terjadi bila pergaulan bebas di Mataram dapat merembes di tanah Sekarbela. Para pemuda yang terdiri dari Abdullah Hasyim, Huluwan, Faozan, dan Zulkifli akhirnya melahirkan sebuah gagasan untuk membentuk suatu kumpulan yang dapat menaungi para pemuda Sekarbela. Nama yang pertama kali muncul adalah IPS (Ikatan Pemuda Sekarbela). Namun, salah seorang mengusulkan untuk menamai komunitas ini dengan IKRAMS (Ikatan Remaja Muslim Sekarbela). Mengingat kata "ikram" juga ada dalam bahasa Arab yang artinya kemuliaan, maka akhirnya nama IKRAMS disetujui sebagai nama tetap komunitas ini yang kelak menjadi organisasi yang kuat di Sekarbela. Pada tanggal 25 Maret 2005, IKRAMS resmi didirikan. Pemimpin pertama IKRAMS adalah Zulkifli, S.Pd.I. Melalui Zulkifli, nama IKRAMS mulai tersebar. Dengan mengggiatkan program pengajian mingguan, banyak pemuda Sekarbela bergabung dengan IKRAMS. Hingga pada akhirnya para tokoh agama dan masyarakat memberikan sambutan yang hangat kepada IKRAM.
Berikut pemuda yang pernag menjabat sebagai ketua IKRAMS.
Berikut pemuda yang pernag menjabat sebagai ketua IKRAMS.
- Zulkifli, S.Pd.I (2005-2008)
- Anwar Abrori (2008-2011)
- Ilham (2011-sekarang)