Istilah
evaluasi berasal dari kata dalam bahasa Inggris, yaitu “evaluation”.
Norman E.. Gronlud (1976: 3) menyatakan bahwa “Evaluation includes a number
of techniques that are indispensable that to the teacher …..However, evaluation
is not merely a collection of techniques-evaluation is a process – it is a
continuous process which underlies all good teaching and learning.”
Evaluasi mencakup sejumlah teknik yang tidak bisa diabaikan oleh seorang guru.
Evaluasi bukanlah sekumpulan teknik semata-mata, tetapi evaluasi merupakan
suatu proses yang berkelanjutan yang mendasari seluruh kegiatan belajar
mengajar yang baik. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi
merupakan suatu proses yang sistematik dan sinambung, untuk mengetahui sampai
sejauh mana efisiensi kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan dan
efektivitas pencapaian tujuan intruksional yang telah ditetapkan.
Evaluasi
merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam meningkatkan kualitas, kinerja,
atau produktivitas suatu lembaga dalam melaksanakan programnya. Evaluasi adalah
proses penentuan sejauh mana tujuan pendidikan telah tercapai (Tyler, 1950).
Strak& Thomas (1994) menyatakan bahwa evaluasi yang hanya melihat
kesesuaian antara unjuk kerja dan tujuan telah dikritik karena menyempitkan
fokus dalam banyak situasi pendidikan. Masih banyak lagi definisi tentang
evaluasi, namun semuanya selalu memuat masalah imformasi dan kebijakan, yaitu
imformasi tentang pelaksanaan dan keberhasilan suatu program yang selanjutnya
digunakan untuk menentukan kebijakan berikutnya.