Evaluasi dalam pendidikan
berfungsi selektif untuk menentukan input (calon siswa), sebagai alat
penempatan untuk mengelompokkan siswa sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
Secara terinci fungsi evaluasi
sebagai berikut.
1.
Sebagai alat seleksi
Evaluasi dapat digunakan
untuk melakukan penyaringan (seleksi) dalam penerimaan siswa baru dari suatu
sekolah. Dengan evaluasi dapat
ditentukan sejumlah siswa tertentu yang memenuhi syarat dari sejumlah siswa
pendaftar sebagai calon siswa yang akan diterima. Penempatan jumlah siswa yang
terbaik ini tidak hanya berkisar dalam seleksi penerimaan siswa baru, tetapi
sering pula diterapkan dalam penentuan siswa yang lebih berhak untuk
mendapatkan kesempatan tertentu. Misalnya dalam penetapan calon penerimaan
beasiswa, pelajar teladan, kenaikan kelas, kelulusan suatu program, dan
penerimaan penghargaan lainnya.
·
Sebagai alat pengukur keberhasilan
Evaluasi sebagai alat
pengukur seberapa jauh tujuan intruksional dapat dicapai setelah kegiatan
belajar mengajar dilaksanakan. Selain itu dengan evaluasi dapat dilihat pula sampai sejauh mana seorang guru telah berhasil
dalam menerapkan metode dan pendekatan, penguasaan materi, serta kebaikan dan
kelemahan kurikulum yang dicapai. Adanya evaluasi
juga merupakan syarat untuk dapat melakukan perbaikan dalam program pengajaran
selanjutnya.
·
Sebagai alat penempatan
Sejak lahir setiap siswa telah membawa bakat sendiri-sendiri,
sehingga pelajaran akan lebih efektif apabila disesuaikan dengan pembawaan
siswa. Akan tetapi karena disebabkan keterbatasan sarana dan tenaga
kependidikan, system persekolahan yang bersifat individual murni seringkali
sukar dilaksanakan. Pendekatan yang bersifat melayani perbedaan kemampuan
adalah pengajaran secara kelompok.
Untuk dapat mengetahui dengan baik termasuk kelompok mana seorang
siswa harus ditempatkan digunakan evaluasi.
Kelompok siswa yang mempunyai hasil evaluasi
yang sama ditempatkan pada kelompok yang sama pula. Penempatan yang cocok
dengan kondisi masing-masing siswa lebih memungkinkan untuk dapat mengembangkan
bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga hasil belajarnya pun akan
mencapai tujuan dengan baik.
·
Sebagai alat diagnostik
Seorang guru yang rajin dan cermat, apabila telah melaksanakan evaluasi, tidak hanya sampai pada
pemberian nilai untuk masing-masing siswa, tetapi diteruskan dengan memeriksa
setiap jawaban yang diberikan oleh siswa pada setiap butir soal. Dengan
kegiatan ini guru dapat mengetahui setiap butir soal yang dijawab oleh
kebanyakan siswa dengan benar dan butir soal yang dijawab salah oleh kebanyakan
siswa. Lebih dari itu guru dapat mengetahui letak kesalahan (kekeliruan) yang
dilakukan oleh siswa dalam menjawab soal tersebut.
Dengan dilakukannya kegiatan ini, guru bisa mendiagnose kesulitan
belajar siswa, guru bisa mengetahui letak kelemahan dan kebaikan siswa dalam
penguasaan setiap konsep matematika yang telah diajarkan. Dari hasil diagnose
ini guru dapat mengambil langkah untuk memberikan upaya penyembuhan yang tepat
sesuai dengan jenis dan tingkat kesulitannya dalam bentuk pengajaran remedial.