Sunday, February 19, 2012
Judi dalam perpektif Islam
Kata-kata judi sudah tidak asing lagi kita dengar ditelinga kita. Kita sering mendengar kata judi ini entah secara langsung maupun dari media perantara, terlebih lagi kita sebagai pelajar yang sedang menimba ilmu pengetahuan agama pasti sudah mempelajari atau membaca dalil yang berkaitan dengan masalah judi tersebut. Dalam Ensiklopedia Indonesia, judi diartikan sebagai suatu kegiatan pertaruhan untuk memperoleh keuntungan dari hasil suatu pertandingan, permainan atau kejadian yang hasilnya tidak dapat diduga sebelumnya. Judi juga dapat diartikan sebagai pertaruhan dengan sengaja, yaitu mempertaruhkan satu nilai atau sesuatu yang dianggap bernilai, dengan menyadari adanya risiko dan harapan-harapan tertentu pada peristiwa-peristiwa permainan, pertandingan, perlombaan dan kejadian-kejadian yang tidak / belum pasti hasilnya
Baca Selengkapnya Disini
Baca Selengkapnya Disini
Saturday, February 18, 2012
Pengaruh Teman Bergaul yang Baik
Teman bergaul dan lingkungan yang Islami, sungguh sangat mendukung seseorang menjadi lebih baik dan bisa terus istiqomah. Sebelumnya bisa jadi malas-malasan. Namun karena melihat temannya tidak sering tidur pagi, ia pun rajin. Sebelumnya menyentuh al Qur’an pun tidak. Namun karena melihat temannya begitu rajin tilawah Al Qur’an, ia pun tertular rajinnya.
Friday, February 17, 2012
TOKOH DAN ALIRAN LINGUISTIK
Pandangan sausure tentang bahasa dapat kita ketahui dari buku caurs de lenguititique generale yang diterbitkan ada tahun 1915, sesudah saussure meninggal dunia buku itu diterbitkan oleh carls bally dan albert secheyhay berdasarkan catatan kuliah murid-murid saussure selama dia mengajar linguistik di universitas jenewa (1906-1911). Pandanganya ternyata banyak berpengaruh dikemudian hari. Saussure sering dianggap ssebagai pelopor lingistik modern.
Download Makalah Selengkapnya Disini
Download Makalah Selengkapnya Disini
Filsfafat Manusia
Filsafat / filosofi berasal dari kata yunani yaitu philos (suka) dan shopia (kebijaksanaan) yang diturunkan dari kata kerja filosoftein, yang berarti mencintai kebijaksanaan.
Filsafat adalah pandangan tentang dunia alam yang dinyatakan secara teori. Filsafat adalah suatu ilmu atau metode berfikir untuk memecahkan gejala-gejala alam dan masyarakat namun filsafat bukanlah suatu dogma atau kepercayaan yang membuta filsafat mempersoalkan soal-soal: etika/moral, estetika / seni soual dan politik, epistimologi / tentang asal pengetahuan, ontology / tentang manusia dll.
Filsafat itu penting dengan berfilsafat kita akan mempunyai pedoman untuk bersifat dan bertindak secara sadar dalam menghadap gejala-gejala yang timbul dalam alam dan masyrakat, sehingga tidak mudah terjebak dalam timbul tenggelamnya gejala-gejala yang terjadi. Cara belajar filsafat adalah menangkap pengertinya secara ilmu lalu memadukan ajaran dan pengertiannya dalam praktek diambil dan disimpulkan kembali secara ilmu.
Download Makalah Selengkapnya Disini
Filsafat adalah pandangan tentang dunia alam yang dinyatakan secara teori. Filsafat adalah suatu ilmu atau metode berfikir untuk memecahkan gejala-gejala alam dan masyarakat namun filsafat bukanlah suatu dogma atau kepercayaan yang membuta filsafat mempersoalkan soal-soal: etika/moral, estetika / seni soual dan politik, epistimologi / tentang asal pengetahuan, ontology / tentang manusia dll.
Filsafat itu penting dengan berfilsafat kita akan mempunyai pedoman untuk bersifat dan bertindak secara sadar dalam menghadap gejala-gejala yang timbul dalam alam dan masyrakat, sehingga tidak mudah terjebak dalam timbul tenggelamnya gejala-gejala yang terjadi. Cara belajar filsafat adalah menangkap pengertinya secara ilmu lalu memadukan ajaran dan pengertiannya dalam praktek diambil dan disimpulkan kembali secara ilmu.
Download Makalah Selengkapnya Disini
Contoh Proposal Matematika
PENGARUH KEMAMPUAN BERINTERAKSI SISWA DALAM BELAJAR KELOMPOK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI KARANG BARU MATARAM TAHUN PELAJARAN 2007/2008
A. LATAR BELAKANG
Kualitas pendidikan suatu bangsa sejumlah mana output ( kelulusan ) dari pendidikan itu mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dalam ke hidupan masyarakat,berbangsa dan bernegara. Usaha untuk menciptakan kualitas output pendidikan ,tidak terlepas dari bagaimana proses pelaksanaan pendidikan itu dilaksanakan. Proses belajar mengajar sebagai wujud pelaksanaan pendidikan dikatakan berhasil apabila guru sebagai salah satu sumber pengetahuan mampu memberikan atau menerapkan ilmunya dengan metode yang sesuai, sehingga dapat diterima dengan baik oleh siswa sebagai subyek didik.
Siswa sebagai subyek didik merupakan pusat perhatian dalam menilai keberhasilan proses belajar mengajar. Untuk itulah berbagai upaya dilaksanakan guru untuk membangkitkan motivasi dan minat siswa. Siswa harus dibekali kemampuan, pengetahuan dan keterampilan sedemikian,sehingga siswa mampu meghadapi tantangan dan hambatan yang dihadapinya.
Siswa Sekolah Dasar ( SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada umumnya masih dalam masa kanak- kanak, dimana pada masa ini di sebut pula masa perkembangan yang harus di lewati anak dengan berbagai kesulitan, hambatan dengan adanya ciri-ciri dorongan untuk keluar rumah dan memasuki kelompok sebaya, keadaan fisik yang memungkinkan anak memasuki dunia permainan dan memiliki dorongan mental untuk memasuki dunia konsep, logika, symbol dan sebagainya.
Menurut Hamalik (2003: 40), dikemukakan bahwa adanya kondisi kondisi yang mempermudah siswa belajar diantaranya adalah belajar akan lebik efektif bila siswa tahu dirinya dikenal, diakui keberadaannya, diterima oleh kelompok dan kehadirannya cukup mempunyai “arti” dalam proses pembelajaran di kelas.
Secara umum kehidupan sosial yang sangat berarti pada kehidupan kelompok siswa adalah pengaruh dengan kelompoknya, hal ini tidak berarti bahwa lingkungan sosial yang lain dapat diabaikan begitu saja, karena kelompok siswa juga selalu berada dalam masyarakat yang luas dan kompleks, sehingga dalam penelitian ini difokuskan dalam pengaruh kemampuan berinteraksi siswa dalam belajar kelompok
A. LATAR BELAKANG
Kualitas pendidikan suatu bangsa sejumlah mana output ( kelulusan ) dari pendidikan itu mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dalam ke hidupan masyarakat,berbangsa dan bernegara. Usaha untuk menciptakan kualitas output pendidikan ,tidak terlepas dari bagaimana proses pelaksanaan pendidikan itu dilaksanakan. Proses belajar mengajar sebagai wujud pelaksanaan pendidikan dikatakan berhasil apabila guru sebagai salah satu sumber pengetahuan mampu memberikan atau menerapkan ilmunya dengan metode yang sesuai, sehingga dapat diterima dengan baik oleh siswa sebagai subyek didik.
Siswa sebagai subyek didik merupakan pusat perhatian dalam menilai keberhasilan proses belajar mengajar. Untuk itulah berbagai upaya dilaksanakan guru untuk membangkitkan motivasi dan minat siswa. Siswa harus dibekali kemampuan, pengetahuan dan keterampilan sedemikian,sehingga siswa mampu meghadapi tantangan dan hambatan yang dihadapinya.
Siswa Sekolah Dasar ( SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada umumnya masih dalam masa kanak- kanak, dimana pada masa ini di sebut pula masa perkembangan yang harus di lewati anak dengan berbagai kesulitan, hambatan dengan adanya ciri-ciri dorongan untuk keluar rumah dan memasuki kelompok sebaya, keadaan fisik yang memungkinkan anak memasuki dunia permainan dan memiliki dorongan mental untuk memasuki dunia konsep, logika, symbol dan sebagainya.
Menurut Hamalik (2003: 40), dikemukakan bahwa adanya kondisi kondisi yang mempermudah siswa belajar diantaranya adalah belajar akan lebik efektif bila siswa tahu dirinya dikenal, diakui keberadaannya, diterima oleh kelompok dan kehadirannya cukup mempunyai “arti” dalam proses pembelajaran di kelas.
Secara umum kehidupan sosial yang sangat berarti pada kehidupan kelompok siswa adalah pengaruh dengan kelompoknya, hal ini tidak berarti bahwa lingkungan sosial yang lain dapat diabaikan begitu saja, karena kelompok siswa juga selalu berada dalam masyarakat yang luas dan kompleks, sehingga dalam penelitian ini difokuskan dalam pengaruh kemampuan berinteraksi siswa dalam belajar kelompok