A. PENGERTIAN TEAMS
GAMES TOURNAMENTS
Teams Games Turnament (TGT) merupakan jenis pembelajaran yang berkaitan dengan
STAD (Student-Teamss-Achivement-Division)
dimana dalam pembelajaran ini siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang
beranggotakan 4-5 orang yang mempunyai kemampuan dan latar belakang yang
berbeda untuk mencapai ketuntasan belajar. Dalam Teams Games Turnament (TGT) siswa memainkan permainan dengan
anggota teams lain untuk memperoleh
tambahan poin pada skor teams mereka. Permainan disusun dari
pernyataan-pernyataan yang relevan dengan pelajaran yang dirancang untuk mengetes pengetahuan yang diperoleh siswa
dari penyampaian pelajaran di kelas dan kegiatan-kegiatan kelompok. Permainan
itu dimainkan pada meja-meja turnamen. Setiap meja turnamen dapat diisi oleh
wakil-wakil kelompok yang berbeda namun yang
memiliki kemampuan yang setara.
TGT merupakan salah
satu tipe pembelajaran koopratif yaitu pertandingan permaianan tim, siswa
memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh tambahan
poin pada skor tim mereka. Permaianan disusun atas pertanyaan-pertanyaan yang
relevan dengan pelajaran yang dirancang untuk mengetahui pengetahuan yang
diperoleh siswa dari penyampaian pelajaran di kelas dan kegiatan-kegiatan
kelompok. Permaian itu dimainkan pada meja-meja turnamen dapat diisi oleh
wakil-wakil kelompok yang berbeda, namun yang memiliki kemampuan setara.
Permaian itu berupa pertanyaan yang ditulis pada kartu-kartu yang diberi angka.
Tiap-tiap siswa akan mengambil sebuah kartu yang diberi angka dan berusaha
untuk menjawab pertanyaan yang sesuai dengan angka tersebut. Turnamen ini
memungkinkan bagi tim untuk menambah skor kelompoknya bila mereka berusaha
dengan maksimal. Turnamen ini dapat berperan sebagai review materi pelajaran.
Menurut slavin (buku Etin
Solehatin dan Raharjo)[1],
dalam model pembelajaran tipe ini setelah siswa belajar dan bekerja secara
koopratif, siswa diajak dalam suatu permainan akademik yang disebut dengan Teams
games tournaments. Pada permainan ini, yang dilakuakn pertama kali adalah menempatkan
siswa-siswa sebagai peserta tournament dalam meja-meja turnamen. Siswa-siswa
tersebut mewakili kelompoknya masing-masing. Tiap meja tournament ditempati
oleh empat atau lima orang peserta, dengan pedoman bahwa diusahakan agar tidak
ada peserta berasal dari kelompok yang sama.
Permainan itu berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditulis pada
kartu-kartu yang diberi angka. Tiap-tiap siswa akan mengambil sebuah kartu yang
diberi angka dan berusaha menjawab pertanyaan yang sesuai dengan angka
tersebut. Turnamen ini memungkinkan
bagi siswa dari semua tingkat untuk menyumbangkan dengan maksimal bagi
skor-skor kelompoknya agar mereka berusaha dengan maksimal. Penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Turnament (TGT) dilaksanakan dalam beberapa tahap seperti :
1.
Tahap
Persiapan
Pada tahap ini materi
model pembelajarn kooperatif Teams Games
Turnament (TGT) dirancang sedemikian rupa untuk pembelajaran secara
kelompok. Sebelum menyajikan materi pembelajaran dibuat lembar kegiatan dan
lembar jawaban yang dipelajari oleh siswa-siswa dalam kelompok-kelompok.
2.
Menetapkan
siswa dalam kelompok-kelompok kooperatif
Kelompok-kelompok dalam
kooperatif model TGT beranggotakan 4 sampai dengan 5 orang yang terdiri dari
siswa pandai, sedang dan kurang. Selain itu guru juga mempertimbangkan kriteria
heterogensinya. Beberapa petunjuk dalam menentukan kelompok-kelompok kooperatif
seperti berikut ini:
a.
Merangking
siswa
b.
Menentukan
jumlah kelompok
c.
Membagi
siswa dalam kelompok
d.
Menyiapkan
siswa untuk belajar kooperatif
e.
Jadwal
kegiatan
Kegiatan pembelajaran
kooperatif terdiri dari 5 tahap kegiatan beruntun yaitu: penyajian materi,
kerja kelompok, kegiatan kelompok, permainan tim, evaluasi dan penghargaan
kelompok.
a.
Penyajian
Materi
Kegiatan pembelajaran
model TGT dimulai dengan penyajian material pelajaran yang ditekankan pada
hal-hal sebagai berikut:
1. Pendahuluan
Menekankan pada apa yang
akan dipelajari siswa dalam kelompok dan menginformasikan mengapa hal itu
penting. Informasi tersebut ditujukan untuk memotivasi rasa ingin tahu siswa
tentang konsep-konsep yang mereka pelajari.
2. Pengembangan
§
Mengembangkan
materi pembelajaran sesuai dengan apa yang akan dipelajari dalam kelompok.
§
Pembelajaran
kooperatif menekankan bahwa belajar adalah memahami makna dan bukan menghafal.
§
Sering
mengontrol pemahaman siswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan.
§
Memberikan
penjelasan mengapa jawaban dari pertanyaan itu benar atau salah.
§
Beralih
pada konsep lain, jika siswa sudah memahami masalahnya (Robert, 1998)
3. Latihan Terbimbing
a.
Menyuruh
siswa mengerjakan soal-soal atau memberikan jawaban-jawaban dari pertanyaan
yang akan diberikan.
b.
Memanggil
siswa secara acak untuk menjawab atau menyelesaikan soal supaya mempersiapkan
diri sebaik-baiknya.
c.
Pemberian
tugas tidak boleh menyita waktu terlalu lama dan langsung diberikan umpan balik
(Robert, 1998)
b.
Kegiatan
Kelompok
Kegiatan kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap
kelompok sebagai bahan yang akan dipelajari siswa. Di samping untuk mempelajari
konsep-konsep materi pelajaran LKS juga digunakan untuk melatih keterampilan
dalam pembelajaran kooperatif terhadap siswa. Dalam kerja kelompok, setiap
siswa mengerjakan tugas secara mandiri dan selanjutnya saling mencocokkan
jawaban dengan teman sekelompok siswa masing-masing. Jika ada seseorang anggota
yang belum memahami, maka teman-teman sekelompoknya bertanggung jawab untuk
menjelaskan. Jika ada pertanyaan sebaiknya menyatakan kepada semua anggota
kelompok terlebih dahulu sebelum menanyakan kepada guru. Dalam kegiatan guru
yang memonitor kegiatan masing-masing kelompok dan terlibat jika diperlukan. Sebelum memulai belajar dalam kelompok hendaknya guru
menetapkan kelompok dalam kooperatif berikut ini:
1.
Siswa
mempunyai tanggung jawab untuk memastikan teman kelompoknya telah mempelajari
pelajaran.
2.
Tidak
seorangpun siswa selesai belajar sebelum anggota kelompok menguasai materi
pelajaran.
3.
Meminta
bantuan pada teman satu kelompok sebelum meminta bantuan guru dan dalam satu
kelompok harus saling berbicara sopan.
c.
Permainan
Teams
Setelah diadakan kegiatan kelompok dan siswa sudah
belajar dengan tuntas, maka kegiatan selanjutnya adalah permainan tim untuk
memperoleh tambahan poin skor tim. Masing-masing siswa memainkan permainan
dengan anggota tim lain, permainan ini dilakukan dalam tahap berikut:
1.
Tiap-tiap
kelompok memilih perwakilan kelompok yang dianggap memiliki kemampuan yang
lebih.
2.
Tiap-tiap
wakil kelompok menempati meja turnamen yang telah disediakan.
3.
Tiap-tiap
siswa dari wakil kelompok yang diberi angka dan berusaha untuk menjawab
pertanyaan tersebut.
4.
Skor
yang diperoleh siswa ini merupakan skor kelompok.
d.
Evaluasi
Masing-masing siklus disediakan evaluasi yang
dilaksanakan selama 45 menit dengan jumlah soal 5 nomor Essay. Evaluasi
dikerjakan secara mandiri dan siswa harus menunjukkan apa yang telah dipelajari
secara individu selama bekerja dalam kelompok. Hasil evaluasi digunakan sebagai
hasil perkembangan individu.
e.
Penghargaan
Kelompok
Dalam memberikan penghargaan terhadap prestasi kelompok
terdapat tiga tingkatan penghargaan:
1.
Kelompok
baik (good teams)
2.
Kelompok
hebat (great teams)
3.
Kelompok
super (super teams)
B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN TGT
Secara runtut implementasi TGT terdiri dari empat komponen
utama, antara lain :
1.
Presentasi guru
2.
Kelompok belajar
3.
Turnamen
4.
Pengenalan
kelompok.
a)
Guru menyiapkan
·
Kartu soal
·
Lembar kerja
siswa
·
Alat/bahan
b)
Siswa dibagi
atas beberapa kelompok
c)
Guru mengarahkan
aturan permainannya
Adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut. Siswa ditempatkan dalam tim belajar
beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi,
jenis kelamin, dan suku. Guru menyiapkan pelajaran dan kemudian siswa bekerja
di dalam tim mereka untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim kelas menguasai
pelajaran tersebut. Akhirnya, seluruh siswa dikenai kuis, pada waktu kuis ini
mereka tidak dapat saling membantu.
C. ATURAN (SKENARIO) PERMAINAN
Dalam suatu permainan
terdiri dari dua kelompok pembaca, kelompok penantang I, kelompok penantang II,
dan seterusnya sejumlah kelompok yang ada. Kelompok pembaca, bertugas
1.
Ambil kartu
bernomor dan cari pertanyaan pada lembar permaian
2.
Baca pertanyaan keras-keras
3.
Beri jawaban
Kelompok penantang I
bertugas menyetujui pembaca atau member
jawaban yang berbeda. Sedangkan kelompok penantang II bertugas
a.
Menyetujui
pembaca atau memberi jawaban yang
berbeda.
b.
Cek lembar
jawaban
D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)
Kelebihan TGT diantaranya adalah :
1.
Siswa lebih
temotivasi untuk belajar agar dapat memberikan dan menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan
2.
Meningkatkan interaksi
siswa secara aktif dan melibatkan segenap kemampuan yang dimiliki siswa
3.
Menuntut rasa
tanggung jawab siswa untuk berbuat terbaik bagi kelompoknya
4.
Meningkatkan prestasi
belajar siswa.
Kekurangan
TGT adalah kurang efisien terhadap waktu yang ada karena membutuhkan waktu yang
lama dalam persiapan turnamennya.